H. ONNIE SOERONO
SANDI. SE -Pria Muslim yang bekerja sebagai Pegawai Swasta pada
PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk, Purwakarta di Jl. Jendral Sudirman
Purwakarta ini, lebih dikenal dengan nama H.Onnie S. Sandi, SE, lahir
di Purwakarta, 19 Desember 1961, menikah dengan Hj. Wulan Iskandar
dan Dikaruniai 3 (tiga) orang anak. Kini bertempat tinggal di
Sadangsari Permai RT.002 RW. 004, Kelurahan Ciseureuh Kec. Purwakarta
Kabupaten Purwakarta.
Menyelesaikan
jenjang pendidikannya di SDN 2 Negeri Kidul Purwakarta, lulus tahun
1974, SMPN 1 Purwakarta, lulus tahun 1977, SMAN 1 Purwakarta, lulus
tahun 1981 dan Universitas Islam Nusantara Bandung, Lulus S1 Ekonomi
1977 th 2003. Aktif pada beberapa Organisasi, sebagai wakil Bendahara
DPD Partai Demokrat Propinsi Jawa Barat, Wakil Ketua Pemuda Pancasila
Kabupaten Purwakarta, Ketua Serikat Pekerja PT. BCA Tbk, Purwakarta,
Ketua Bidang Keuangan Serikat Pekerja komite Nasional PT. BCA, Tbk
USAHA & PEKERJAAN :
* BCA Purwakarta
* Direktur CV Mega Pratama
* Ketua Serikat Pekerja PT BCA Tbk
Purwakarta
* Wakil Sekjen Serikat Pekerja Komite
Nasional PT BCA Tbk Jakarta
ORGANISASI POLITIK :
* Ketua MPC DPC Partai Demokrat
Kabupaten Purwakarta.
* Wk Bendahara DPD Partai Demokrat
Jawa Barat
ORGANISASI MASSA :
* Ketua Dewan Penasehat GIBAS
Purwakarta.
* Wk Ketua Organda Kabupaten
Purwakarta.
* Ketua Jeep Purwakarta ( JIPPUR ).
* Wk Ketua FK-PPI Kabupaten
Purwakarta.
* Wk Ketua Wantim Ormas Nasdem
* Pemuda Pancasila.
SEBUAH AJAKAN UNTUK
MASYARAKAT PURWAKARTA ,
MEMULAI INISIATIF ,
INISIATIF MEMULAI
Apa artinya karakter
tanpa inisiatif ????
Kemakmuran, kemampuan dan
keterjaminan ekonomi, kesamaan peluang dalam hak dan kewajiban,
keterbukaan dan pelibatan, bagaimanapun bukan merupakan sebuah
karakter, tetapi sebuah kondisi capaian yang hanya dapat ditempuh
dengan mau melakukan inisiatif.
Sebagai sebuah system
kuantitatif dalam mana modal dan massa menjadi kunci utama, demokrasi
diakui cenderung meminggirkan dimensi kualitas sehingga kerap menjadi
lahan para avonturic, oportunis dan spekulan politik, walhasil……
derap otonomi daerah tersendat.
Paradigma pengembalian
modal, politisasi birokrasi, pensiasatan pembangunan hanya pada
bagian yang kelihatan demi pencitraan politik belaka, menandakan
pemerintah daerah yang tidak berkaidah manajemen, acak-acakan,
semau-maunya, haus income dan abaikan outcome, inilah nyatanya
karakter diluar feodalisme dan sikap korup yang memang laten dan maka
itu tengah diupayakan diberantas pemimpin bangsa ini.
Maka, haruslah ada yang
mengambil inisiatif. Akan menjadi ironi jika kita semua memelihara
apatis. Perubahan tidaklah ada hanya dengan diam. Mari memulai,
menancapkan kesadaran dan bersama-sama bertindak untuk daerah, hakiki
kebebasan bangsa dalam konteks desentralisasi tersusun melalui
optimalisasi dari bawah, dari daerah, terlebih bagi putera daerah
yang lahir dan hidup besar didalamnya, berdiam diri, terlena oleh
suap kecil dan tak peduli pada daerahnya sendiri, tentunya amat
memalukan.
Bersama berinisiatif ?,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar